Carestart Malaria Rapid Test G0131-SK

Syarat Rapid Test Malaria yang Layak Digunakan secara Klinis

Berdasarkan hasil program testing RDT Malaria, WHO merekomendasikan bahwa rapid test malaria setidaknya harus memenuhi kriteria berikut :

• Untuk deteksi P. falcifarum pada semua kondisi transmisi, semua skor deteksi panel terhadap P. falcifarum harus mencapai sekurang-kurangnya 75% pada konsentrasi 200 parasit/µL
• Untuk deteksi P. vivax pada semua kondisi transmisi, semua skor deteksi panel terhadap P. vivax harus mencapai sekurang-kurangnya 75% pada konsentrasi 200 parasit/µL
• Rate positif semu harus kurang dari 10%
• Rate invalid test harus kurang dari 5%

Tips Memilih dan Membeli Rapid Test Malaria

• Pilihlah rapid test malaria yang sesuai dengan jenis Plasmodium yang akan dideteksi (Plasmodium falcifarum saja dan/atau jenis non falcifarum)
• Masa pakai atau masa kadaluarsa rapid test malaria
• Kestabilan suhu rapid test malaria yang disesuaikan dengan kondisi penyimpanan dan kondisi wilayah tempat rapid test malaria ini digunakan
• Kemudahan dalam penggunaan, misalnya lebih nyaman menggunakan tipe kaset, strip, kartu, atau dipstick
• Hal-hal yang diperlukan untuk perawatan setelah pengetesan pada pasien.
• Harga rapid test malaria serta biayanya (biaya transportasi, training dan kontrol kualitas)
• Kualitas rapid test malaria harus sesuai dengan standar WHO meliputi skor deteksi, tingkat positif semu dan tingkat invalid tes, stabilitas terhadap suhu)
• Sensitivitas dan spesifitas rapid test malaria

Cara Kerja Rapid Test Malaria

Rapid Test Malaria membantu mendiagnosa penyakit malaria dengan memeriksa adanya parasit malaria dalam sampel darah seseorang. Rapid test malaria ini adalah metode alternatif diagnosa malaria selain metode mikroskopi. Rapid test malaria tersedia dalam berbagai bentuk kemasan serta dibedakan atas jenis antigen spesifik malaria yang dapat dideteksinya. Beberapa jenis rapid test (RDT) malaria dapat mendeteksi satu jenis spesies (Plasmodium falcifarum) saja sedangkan jenis lainnya mendeteksi multiple species (P. vivax, P. malariae dan P. ovale). Proses pengambilan darah sendiri bisa dilakukan dengan penusukan di bagian ujung jari.

Rapid Test Malaria termasuk tes deteksi antigen dengan metode immuno-kromatografi aliran lateral, yang bekerja berdasarkan penangkapan antibodi yang terikat zat warna sehingga menghasilkan garis visible pada permukaan strip yang terbuat dari bahan nitro-selulosa, yang biasa dibungkus dengan kemasan plastik (kaset). Mulanya antibodi terikat zat warna berikat dengan antigen parasit malaria dalam sampel darah, kompleks yang terbentuk kemudian melekat pada permukaan strip, membentuk garis visibel.

Bentuk Kaset Rapid Test Malaria

Di dalam kaset terdapat strip yang terbuat dari kertas saring dan nitroselulosa. Sampel darah dimasukkan ke dalam kaset RDT melalui satu lubang, kemudian larutan buffer dimasukkan pada lubang lainnya. Cairan buffer inilah yang akan membawa darah melewati strip RDT hingga membasahi seluruh permukaan kaset RDT.

Urutan Reaksi Rapid Diagnostic Test (RDT) Malaria Secara Umum

1. Tahap pertama meliputi pencampuran darah pasien dengan bahan pelarut dalam strip atau di lubang strip. Pada tahap ini, sel darah merah dalam sampel akan pecah, melepaskan protein dari parasit malaria (bila dalam darah terdapat parasit malaria tersebut)

 2. Pada bagian bawah dari strip rapid test malaria terdapat antibodi terikat zat warna, di mana antibodi ini bersifat spesifik hanya bereaksi terhadap antigen target. Antibodi yang spesifik terhadap antigen terikat pada strip sebagai test line. Baik antibodi maupun antibodi terikat zat warna, dan antigen terikat pada control line.

 3. Darah dan buffer pada lubang strip, kemudian tercampur dengan antibodi terikat zat warna dan akan berjalan sepanjang strip melewati antibodi yang terikat sepanjang strip test.

4. Jika antigen malaria terdapat dalam sampel darah, maka akan terbentuk kompleks antibodi-antigen akan terperangkap pada strip test dan berakumulasi di test line. Kelebihan antibodi terikat zat warna akan terperangkap dan terikat pada control line. Control line ini akan menandakan bahwa antibodi terikat zat warna telah berjalan di sepanjang strip test.

5. Intensitas warna yang terbentuk pada strip bervariasi sesuai dengan kadar antigen yang terdapat dalam sampel darah. Intensitas warna pada control line akan berkurang jika konsentrasi parasit dalam sampel darah semakin tinggi karena antibodi terikat zat warna akan banyak terikat pada test line sebelum mencapai control line.